TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
18.37 | Author: CORPS BRIBU
TEORI BELAJAR BEHAVIOURISTIK

1. Albert Bandura (1925- )
A. Teori
Albert Bandura sangat terkenal dengan Teori Pembelajaran Sosial ( Social Learning Theory) yaitu sikap, tabiat dan tingkah laku individu itu ditiru dan dipelajari daripada interaksinya dengan masyarakat atau orang lain. Apabila orang itu menganggap suatu sikap atau tabiatnya tidak disukai, maka dia memilih sama dan mau meneruskannya atau justru mengubah sikap dan tabiatnya itu. Individu meneruskan atau mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya faktor-faktor pengukuh yang mempengaruhi perilakunya. Menurut teori bandura ada dua jenis faktor pengukuh. Yang pertama adalah faktor di luar diri individu yaitu perkara-perkara yang dialami secara langsung akibat perlakuannya seperti pujian atau kutukan yang dialaminya setelah melakukan suatu perbuatan. Melalui pujian atau kutukan tersebut, individu belajar apa yang disebut sebagai peratiran-peraturan masyarakat. Faktor pengukuh yang kedua adalah faktor yang datang dari sistem yang ada di dalam diri individu itu sendiri, seperti konsep diri dan estim diri. Dalam estim diri individu terbagi menjadi dua yaitu estim diri yang banyak memperkukuh sikap dan tabiatnya sendiri disebut estim tinggi. Sedangkan estim rendah yaitu individu tidak banyak memperkukuh sikap dan tabuatnya sendiri. Kedua estim dalam diri tersebut sangat mempengaruhi sikap dan tabiat serta perilaku individu.
B. Aplikasi dalam pembelajaran
· Guru perlu menerapkan beberapa strategi untuk mempengaruhi pemikiran dan perilaku siswa. Dan sebagai pembimbing atau konselor, guru dapat menggunakan berbagai pendekatan baik secara individu maupun kelompok.
· Dalam pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat mendorong siswa untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya. Karena siswa merupakan salah satu siswa yang sikap, tabiat dan perilakunya terbentuk dengan melihat dan mengamati orang lain yang ada di sekitarnya. Guru beserta seluruh warga sekolah merupakan salah satu model yang dapat ditiru oleh siswa.
· Selama pembelajaran berlangsung, guru memberikan pujian pada siswa yang unggul dan berprestasi. Sebaliknya guru memberikan hukuman pada siswa yang berbuat menyimpang.

2. Burhuss Frederic Skinner (1904-1990)
A. Teori
Skinner dalam teori Operant Conditioning/ Teori Pelaziman Operan mengatakan bahwa perkembangan kepribadian seseorang atau perilaku yang adalah sebagai akibat dari respon terhadap adanya kejadian eksternal. Atau tingkah laku seseorang merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu.
Bagi Skinner konsep utama pelaziman operan terbagi menjadi dua yaitu penguatan (reinforcement) dan denda (punishment). Penguatan terdiri dari dua macam yaitu penguatan positif dengan cara memberikan reward/imbalan dan penguatan negatif yang memungkinkan individu mengulangi tingkah laku yang dapat menjauhi dan mengurangi keadaan negatif.
Untuk membuktikan teorinya, Skinner mengadakan penelitian pengondisian operan pada seekor tikus. Tikus dimasukkan ke dalam sebuah kotak yang sudah dipersiapkan secara khusus. Tikus bergerak kesana-kemari, dan secara kebetulan menginjak alat penekan (operant conditioning) yang diikuti adanya makanan. Setiap kali tikus menginjak alat penekan, disusul dengan keluarnya makanan(stimulus tak terkondisi), akhirnya gerakan tikus itu (trial and error) makin terarah pada alat penekan. Tingkah laku tikus menekan disebut tingkah laku operan, dari tidak ada menjadi tersedia makanan. Makanan merupakan imbalan (reward) bagi tingkah laku menekan alat. Pada percobaan berikutnya Skinner hanya akan memberikan makanan jika lampu sudah menyala. Kalau lampu tidak menyala, meskipun alat ditekan makanan tidak keluar. Kondisi yang demikian dilakukan berulang-ulang sehingga akhirnya tikus hanya akan menekan alat apabila lampu menyala (stimulus terkondisi).
Berasaskan pelaziman operan, Skinner (1951) mengembangkan teknik pembentukan (shaping) untuk melatih hewan menguasai tingkah laku kompleks yang juga relevan kepada tingkah laku manusia. Teknik pembentukan terlibat dengan menguatkan organisme setiap kali ia bertindak ke arah yang diingini sehingga ia menguasai/belajar gerak balas berkenaan dan tidak meguatkan gerak balas itu lagi. Adapun jadwal penguatan (schedule of reinforcement) yang diberikan oleh Skinner meliputi penguatan berterusan, yaitu setiap kali gerak balas dihasilkan, organisme menerima penguatan, dan penguatan berkala yaitu penguatan yang diberikan menurut kekerapan waktu tetentu.
B. Aplikasi dalam pembelajaran
· Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan latihan-latihan.
· Guru memberikan penguatan berupa reward/imbalan pada siswa yang memberikan gerak balas stimulus sesuai dengan keaktifannya.

3. Erward Lee Thorndik (1874-1949)
A. Teori
Thorndike dengan teoro S-Rnya mengatakan bahwa belajar merupakan perstiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut Stimulus (S) dengan Respon (R). dengan kata lain bahwa dasar proses belajar adalah asosiasi. Sedangkan suatu stimulus akan menimbulkan suatu respon tertentu. Dalam hal ini thorndike menggunakan kucing dan puzzle box dalam eksperimennya.
Dalam proses belajar, organisme (manusia-binatang) dalam situasi yang mengandung masalah yaitu individu akan melakukan trial and error. Adapun proses belajar yang mengikuti prinsip trial and error, antara lain the law of effect (hukum efek), the law of exercise (hukum latihan) dan the law of readiness (hukum kesiapan).
Kemudian Thorndike menjelaskan bahwa sesuatu yang dipelajari terdahulu akan mempengaruhi sesuatu yang dipelajari kemudian (transfer of training). Jika antara yang dipelajari terdahulu dengan yang dipelajari kemudian terdapat perbedaan sehingga sulit untuk mempelajarinya, maka terjadi transfer negatif. Sebaliknya jika terjadi persamaan sehinga memudahkan untuk mempelajarinya, maka terjadi transfer positif.
B. Aplikasi dalam pembelajaran
· Untuk mendapatkan respons yang baik dari siswa, guru harus memberikan stimulus agar siswa tertarik di dalam mengikuti proses belajar mengajar.
· Agar proses belajar mengajar tercipta dengan baik dan optimal, guru menggunakan prinsip trial and error yaitu suasana yang menyenangkan (hukum efek), latihan yang berulang-ulang (hukum latihan) dan membuat siswa siap dalam menerima pelajaran (hukum kesiapan).

4. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
A. Teori
Classical Conditioning/teori Pelaziman klasik menyatakan bahwa individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya. Dalam hal ini , Pavlov menggunakan seekor anjing pada eksperimennya yang mana dengan adanya rangsang akan menghasilkan gerak balas.

B. Aplikasi dalam pembelajaran
· Guru perlu memberikan motivasi pada siswa dan memberikan beberapa latihan, pembiasaan atau pengalaman yang menarik dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
00.31 | Author: CORPS BRIBU
MODUL PEMBELAJARAN IPA / SD / III / 2 / F / 4
(Bagian)

BAGIAN II : PETUNJUK KEGIATAN PEBELAJAR
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Unit Pembelajaran : F. Cara memelihara dan melestarikan alam
Topik Pembelajaran : F.4 Cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar
Kelas/Semester : III/2
Alokasi Waktu : 4 JP (4 x 35 menit)

Oleh :
Nuri Kurniawati
107151453258
B / 2007




UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA-SEKOLAH
PRODI PGSD
Malang, 2008

BAGIAN II : PETUNJUK KEGIATAN PEBELAJAR
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Unit Pembelajaran : F. Cara memelihara dan melestarikan alam
Topik Pembelajaran : F.4 Cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar
Kelas/Semester : III/2
Alokasi Waktu : 4 JP (4 x 35 menit)

A. Petunjuk Umum
Anak-anak yang akan menggunakan modul ini, perlu kalian ketahui bahwa modul ini merupakan modul pembelajaran bagian. Modul ini berisi salah satu bagian/materi dari mata pelajaran IPA yaitu tentang cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar. Sehingga apabila anak-anak akan belajar tentang topik tersebut dapat menggunakan modul ini.
Topik pembelajaran dalam modul ini dapat memudahkan kalian dalam mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar. Topik pembelajaran tentang cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar ini berkaitan dengan topik kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia yang sudah kalian pelajari sebelumnya. Agar anak-anak bisa memahami topik ini maka kalian harus membaca buku dan mengkaji isinya serta mengamati lingkungan sekitar.

B. Petunjuk Khusus
1. Tujuan Pembelajaran
Anak-anak, setelah memahami bagian pembelajaran ini diharapkan kalian mampu:
a. Menjelaskan pengertian dan menyebutkan 3 contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharuhi dan sumber daya alam yang tida dapat diperbaharuhi setelah membaca buku dan mengamati lingkungan sekitar.
b. Menjelaskan manfaat sumber daya alam setelah membaca buku dan mengamati lingkungan sekitar.
c. Menyebutkan 3 nama benda, bahan dan asal sumber bahan setelah membaca buku dan mengamati lingkungan sekitar.
d. Menjelaskan cara manusia memperoleh bahan dari alam setelah membaca buku dan mengamati lingkungan sekitar.
e. Menemutunjukan gambar lingkungan yang baik dan lingkungan yang rusak setelah membaca buku dan mengamati lingkungan sekitar.
f. Menyebutkan 3 cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam serta 3 perilaku yang merusak lingkungan setelah membaca buku dan mengamati lingkungan sekitar.
g. Menjelaskan perlunya manusia memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar setelah membaca buku dan mengamati lingkungan sekitar.

2. Isi dan kegiatan pembelajaran
Anak-anak, bagian ini berisi tentang ringkasan isi pembelajaran dan kegiatan yang harus kalian lakukan.
Anak-anak bacalah teks berikut dengan teliti!
Cara Memelihara Dan Melestarikan Alam
Kebutuhan hidup kita sebagian besar disediakan oleh alam. Bahan-bahan alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut sumber daya alam. Sumber daya alam itu meliputi tumbuhan, hewan, bahan tambang. Tumbuhan dan hewan dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan pakaian, sedangkan bahan tambang dapat dimanfaatkan untuk pehiasan. Sumber daya alam tersebut diperoleh manusia dengan cara bertani, beternak, dan menambang. Jika kita megambilnya secara terus-menerus lama-kelamaan akan habis. Hal ini dapat disikapi dengan mengelolanya agar sumber daya alam dapat terus dimanfaatkan.
Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharuhi dan tidak dapat diperbaharuhi. Sumber daya alam yang dapat diperbaharuhi adalah sumber daya alam yang apabila habis bisa diperbaiki lagi, misalnya tumbuhan, hewan, air. Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi adalah sumber daya alam yang apabila habis tidak dapat dapat diperbaiki lagi, misalnya batu bara, emas, minyak bumi.. Oleh karena itu manusia harus bisa memelihara dan melestarikan sumber daya alam tersebut dengan cara menanami tanah yang gundul dengan tanaman hijau,tidak membuang sampah di sungai, dan melindungi dan menjaga kehidupan hewan di hutan. Manusia juga harus menghindari perilaku yang merusak lingkungan, misalnya menebang pohon secara liar, menangkap ikan dengan bahan peledak dan membuang sampah di sungai. Jadi manusia perlu memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar agar tidak mengakibatkan terganggunya kehidupan makhluk hidup di sekitarnya.
Setelah kalian membaca teks tentang memelihara dan melestarikan lingkungan tersebut, dan agar kalian lebih memahami dan mengerti materi tentang cara manusia dalam memelihara dan melestarikan lingkungan,maka kalian ikutilah kegiatan-kegiatan di bawah ini:
a. Bacalah buku paket IPA kelas III semester 2, karangan:
· Sri Lestari dkk halaman 115-122
· Haryanto halaman 182-188
Kalian sudah melakukan pembelajaran tentang cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar kemudian lakukanlah pengamatan lingkungan sekitar tentang sumber daya alam yang ada dan cara manusia memelihara dan melestarikannya.
b. Amati benda-benda di sekitarmu! Buatlah daftar nama benda, bahan, dan asal sumbernya pada tabel di bawah ini!

No.
Nama Benda
Bahan
Asal Sumber Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
Meja
Kayu jati
Hutan

c. - Amati gambar-gambar berikut!
- Berikan tanda V untuk perilaku benar dan tanda X untuk perilaku salah.
- Tuliskan pula dampak dari perilaku tersebut!
- Buatlah kesimpulan pengaruh hal-hal yang menyebabkan lingkungan menjadi baik atau rusak.
Penebangan hutan secara liar akan menyebabkan :
................................
Membuang sampah di sungai akan menyebabkan:
................................
Berburu hewan langka secara liar akan menyebabkan :
................................
Pengerukan pasir secara besar-besaran akan menyebabkan :
.................................
Penghijauan di pinggir jalan akan menyebabkan :
................................
Membersihkan sampah yang berserakan akan menyebabkan :
...............................

d. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1) Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam yang dapat diperbaharuhi dan sumber daya alam yang tida dapat diperbaharuhi?
2) Sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharuhi dan sumber daya alam yang tida dapat diperbaharuhi!
3) Jelaskan manfaat sumber daya alam!
4) Sebutkan 3 nama benda, bahan dan asal sumber bahan!
5) Jelaskan cara manusia memperoleh bahan dari alam!
6) Sebutkan 3 cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam!
7) Sebutkan 3 perilaku yang merusak lingkungan!
8) Jelaskan perlunya manusia memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar!













MODUL PEMBELAJARAN
00.24 | Author: CORPS BRIBU
BAGIAN 1 PETUNJUK PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika
Unit Pembelajaran : D. Konsep keliling dan
luas bangun datar sederhana dalam
pemecahan masalah
Topik Pembelajaran : 1. Luas dan keliling segitiga
dan jajargenjang
Kelas/Semester : IV/1
Alokasi Waktu : 7 Jam permingguPetunjuk Umum
Bapak ibu guru, pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar memerlukan alat yang dapat menyampaikan materi pelajaran dengan tepat. Salah satu alat yang dapat dipakai dalam menyampaikan materi adalah modul pembelajaran. Adapun posisi modul pembelajaran yang sedang bapak ibu baca saat ini adalah sebagai modul pembelajaran bagian karena modul ini hanya memuat satu bagian tertentu yaitu tentang eliling dan luas jajargenjang dan segitiga.
Dengan mempelajari keliling dan luas jajargenjang dan segitiga maka siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga.

B. Petunjuk Khusus
Tujuan pembelajaran khusus dari penyusunan modul ini adalah agar siswa mampu:
1. Menemukan keliling segitiga setelah di jelaskan dan ditunjukkan cara menemukan keliling segitiga.
2. Menentukan keliling segitiga dengan menggunakan rumus keliling segitiga.
3. Menemukan rumus luas segitiga setelah dijelaskan dan ditunjukkan cara menemukan rumus luas segitiga.
4. Menemukan luas segitiga dengan menggunakan rumus luas segitiga
5. Menemukan keliling jajar genjang setelah dijelaskan dan ditunjukkan cara menemukan keliling jajargenjang.
6. Menentukan keliling jajar genjang dengan menggunakan rumus keliling, jajar genjang.
7. Menemukan rumus luas jajar genjang setelah dijelaskan dan ditunjukkan cara menemukan luas jajar genjang.
8. Menentukan luas jajar genjang dengan menggunakan rumus luas jajar genjang.
Pokok-pokok isi pembelajaran dalam modul ini adalah:
1. Keliling segitiga.
2. Keliling segitiga.
3. Rumus luas segitiga.
4. luas segitiga.
5. Keliling jajargenjang.
6. Keliling jajargenjang.
7. Rumus luas jajargenjang.
8. Rumus luas jajargenjang.
Kegiatan pembelajaran yang dapat bapak/ibu lakukan dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran adalah:
1. Membimbing siswa untuk menemukan keliling segitiga.
2. Membimbing siswa rumus keliling segitiga.
3. Membimbing siswa menemukan luas segitiga.
4. Membimbing siswa menggunakan rumus luas segitiga.
5. Membimbing siswa menemukan keliling jajargenjang.
6. Membimbing siswa menggunakan rumus keliling jajargenjang.
7. Membimbing siswa menemukan luas jajargenjang.
8. Membimbing siswa menggunakan rumus luas jajargenjang.
Dalam modul pembelajaran ini juga disediakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pebelajar, yaitu:
1. Menemukan keliling segitiga.
2. Menggunakan rumus keliling segitiga.
3. Menemukan luas segitiga.
4. Menggunakan rumus luas segitiga.
5. Menemukan keliling jajargenjang.
6. Menggunakan rumus keliling jajargenjang.
7. Menemukan luas jajargenjang.
8. Menggunakan rumus luas jajargenjang.
Guna menunjang kegiatan pembelajaran di atas maka bahan dan media yang dapat bapak ibu siapkan adalah:
1. Kertas berpetak.
2. Gunting
3. Tali
Sedangkan sumber belajar yang dapat dipergunakan sebagai kelengkapan dan kelancaran pembelajaran adalah:
Akhsin, Nur, dkk. Matematika Kelas 4 Sekolah Dasar. Klaten : Cempaka Putih. Hal 159.

Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta : Erlangga. Hal 115 – 116.

Mansuri, Drs. 2005. Matematika. Surabaya : Duta Graha. Hal 84 – 85

Yuniarto. 2007. Cerdas Matematika. Bogor: CV Regina. Hal 117 – 118.

C. Penilaian
Dalam rangka mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang dipelajari, maka bapak ibu perlu melakukan penilaian. Prosedur tes yang digunakan adalah tes proses dan tes akhir. Sedangkan alat tes yang digunakan dalam kegiatan ini adalah LKS, soal, kunci jawaban.