TAK HANYA LIMA HURUF
21.09 | Author: CORPS BRIBU
Oleh: Fajar Wahyu Widodo*

Cinta selalu indah dan menyenangkan dalam nyanyian, dalam puisi, dalam film, dan dalam roman. Karena sang penulis lagu, penyair, sutradra, dan novelis memandang cinta dari jauh, dengan jarak psikologis untuk memilih sudut kenangan yang paling romantis dan personal demi mengabadikan rasa rindu. Mereka menempatkan cinta pada posisi ideal seperti cara kita memandang pahlawan yang tidak pernah berdosa.

Hal ini sangat berbeda ketika kita mau terjun bebas, masuk, dan merasakan secara langsung bagaimana sebenarnya rasa cinta itu. Seperti pepatah Jepang “Apabila kita ingin tahu apa itu air, maka cara yang paling bijak adalah menceburkan diri kedalam air”. Sehingga kita bisa merasakan secara langsung segarnya, dinginnya, sejuknya, atau bahkan merasakan rasanya tenggelam dalam air.

Acapkali kita menemukan interpretasi berbeda tentang cinta. Memang, kalau berbicara tentang cinta itu gampang. Segampang makan kacang goreng. Namun, apabila memaknainya bisa dikatakan susah-susah gampang. Lebih banyak susahnya dari pada gampangnya. Hal itu disebabkan, pengalaman cinta satu orang dengan yang lainnya jauh berbeda. Mereka juga menghadapi fakta cinta yang berbeda. Sehingga akan timbul perbedaan paradigma cinta dalam setiap personal yang menhadapi dan merasakan secara langsung apa itu cinta. Jadi pengalaman cinta tersebut, kadang tidak bisa diterapkan oleh satu orang kepada yang lainnya.

Dengan adanya perbedaan pengalaman cinta, maka bermacam-macam interpretasi atas cinta akan lahir. Ada kalanya cinta dimaknai sebagai sesuatu yang menyenangkan, karena personalnya menemukan sebuah kesenagan ketika melakoni cinta, ada kalanya juga cinta ditafsirkan sebagai sesuatu yang menyakitkan, karena personalnya justru meraskan rasa sakit ketika melakoni cinta. Ada juga yang mengatakan cinta itu buta, cinta itu menyengsarakan, cinta itu memilukan, dan masih banyak lagi jutaan penafsiran atas dasar cinta. Hal itu sah-sah saja. Sejalan dengan itu, Fauz Noor mengatakan bahwa “Cinta itu tidak pernah mencari sebab di luar dirinya sendiri, aku cinta karena aku cinta, aku cinta agar aku dapat cinta”. Fauz Noor ingin mengemukakan bahwa, setiap definisi cinta yang terlontar, lahir dari pengalaman personal setiap orang yang merasakan secara langsung rasa cinta

Masih sangat jelas dan terpatri dalam benak ini tentang dongeng cinta dari kawan saya. Dulu kawan saya pernah bercerita mengenai asal muasal tentang cinta. Kawan saya bertutur bahwa jaman dulu kala Plato menyatakan bahwa dalam kodrat manusia ada suatau kekuatan yang amat besar dan menakutkan. Kodrat itu berbentuk bulat, bertangan empat, berkaki empat, bermuka dua, berkelamin dua, dan berleher satu. Mahluk itu mempanyai kekuatan maha dahsyat, sehingga meresahkan para pemangku kekuasaan. Mereka takut eksistensi sebagai penguasa akan goyah akibat munculnya mahluk itu. Akhirnya Zeus sebagai raja mempunyai cara licik untuk tidak membunuhnya. Zeus membelah mahluk itu menjadi dua bagian, sehingga kekuatannyapun terbagi jadi dua. Apolloa kemudian diperintah oleh Zeus untuk menyembuhkan bekas luka sayatan di tubuh mahluk itu. Sejak saat itulah kedua mahluk itu terpisah dan memiliki rasa kerinduan yang dalam untuk bersatu kembali. Kerinduan ini yang kemudian terejawantahkan dalam hasrat laki-laki dan wanita untuk bersatu atas dasar cinta.

Agaknya hal inilah yang melatarbeklakangi munculnya medan magnet antara laki-laki dan wanita. Medan magnet yang saling tarik menaraik bagaikan ada sebuah kerinduan yang mendalam untuk saling bersatu, saling berbagi, dan saling mengisi. Dari cerita tersebut juga terlahir pernyataan-pernyataan tentang cinta. Pernyataan-pernyataan tersebut, dimanifestasikan ke dalam bentuk lagu, roman, cerpen, film, dan novel. Entah sudah berapa ribuan, bahkan jutaan maha karya yang terlahir dari kata cinta dan atas nama cinta. Sebuah kata yang tidak akan pernah habis dieksplor dan tidak akan pernah lekang oleh jaman.

Kata cinta sendiri dalam Bahasa Indonesia memiliki makna luas dan tak berbatas. Kata cinta di Indonesia digunakan untuk menunjukkan hubungan, baik cinta keluarga, cinta sahabat, cinta lawan jenis, dan cinta Tuhan. Tidak adanya sekatan dan pembagian kata cinta inilah ang disinyalir memunculkan ketimpangan dalam memahami cinta. Banyak orang yang sulit mebedakan antara cinta sahabat dan cinta lawan jenis, sehingga akan melahirkan sebuah konflik apabila cintanya tidak berbalas. Sebenaranya penafsiran cinta tidak hanya dimonopoli oleh karya sastra saja. Beberapa karya terlahir dari tangan-tangan filosof. Salah satunya adalah “Teori Cinta” karya Plato.

Teori Cinta Plato
Seperti penjelasan saya dalam tulisan sebelumnya, pada dasarnya kata cinta di Indonesia dimaknai sebagai penunjukan hubungan yang sangat luas. Baik hubungan cinta keluarga, cinta lawan jenis cinta sahabat, dan cinta Tuhan. Hal ini sunguh sangat berbeda dengan ungkapan Plato. Plato memiliki istilah tersendiri untuk menunjukan perbedaan istilah cinta. Istilah cinta yang dikemukakan oleh Plato dalam Syimposium adalah Philia dan Eros.

Philia atau yang juga disebut sebagai cinta familiar ini merupakan jenis cinta yang menunjukkan hubungan rasa kasih sayang antara anak dengan ibu dan ayah dalam keluarga serta hubungan kasih sayang antara sahabat atau kawan. Pada jenis cinta ini tidak memiliki muatan seksual atau hasrat sksual. Cinta ini ditujukan untuk meluapkan rasa kasih sayang yang mendalam tetapi tidak diiringi dengan luapan lobido. Pada tataran jenis cinta ini, peluapan rasa kasih sayang ditujukan untuk saling melengkapi, melindungi, dan saling mengasihi. Selain peluapan rasa kasih sayang yang tidak disertai libido, cinta ini juga tidak memandang jenis kelamin dan SARA (Suku Agama dan Ras).

Eros atau yang juga disebut sebagai cinta erotis merupakan jenis cinta yang menunjukan hubungan rasa kasih sayang antara lawan jenis (antara laki-laki dan wanita). Jenis cinta ini memiliki muatan seksual yang kuat. Pengungkapan hubungan rasa kasih sayang dalam eros memiliki potensi libido yang tinggi. Biasanya perwujudan dari eros dapat dilihat dari hasrat laki-laki dan wanita bermadu kasih dalam ikatan pacaran atau pernikahan.

Saya pikir pembagian jenis cinta oleh Plato dengan menggunakan istilah philia dan eros masih ada kekurangan. Pembagian jenis cinta oleh Plato masih dalam tataran cinta antarsesama manusia yang bersifat bumi. Agaknya Plato lupa bahwa masih ada istilah cinta antara langit dan bumi. Istilah ini saya namakan sebagai cinta Tuhan. Jenis cinta ini merupakan perwujudan rasa kasih sayang manusia kepada Tuhan yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada manusia. Bermacam kenikmatan yang tidak akan bisa dihitung dengan angka-angka yang pernah terlahir di dunia ini. Inilah sebuah cinta yang seharusnya memiliki skala prioritas tertinggi diantara jenis cinta yang lainnya.

Cinta Sejati atau Cinta Tendensi?
Tentunnya kita sering mendengar istilah cinta sejati, baik itu berasal dari lirik lagu, ucapan aktor dan aktris dalam film, dan tulisan penulis dalam roman dan novel. Tapi apakah cinta sejati itu benar-benar ada? Atau hanya sekedar seonggok tulisan tanpa makna dan hanya isapan jempol belaka? Cinta sejati hanya akan menjadi sebuah cerita dan angan-angan belaka bagi orang yang selalu mengalami kegagalan cinta dan fenomena cinta tak berbalas. Namun “cinta sejati” akan muncul ketika berhasil merengkuh dan menyatukan hasrat cinta terhadap lawan jenis ke dalam altar suci cinta. Tapi apakah benar yang timbul itu benar-benar “cinta sejati”? ataukah cinta yang dibumbui dengan tendensi-tendensi terselubung?.

Cinta sejati merupakan sebuah luapan rasa kasih sayang seseorang terhadap orang lain tanpa menginginkan adanya balas jasa. Cinta sejati adalah memberi tanpa harus menerima. Cinta sejati adalah membuat orang menjadi bahagia. Cinta sejati adalah karena hadirnya kita orang menjadi bahagia. Dan masih banyak lagi interpretasi terhadap makna cinta sejati. Tapi yang jelas, dalam cinta sejati ada sebuah muatan kejujuran dan ketulusan dalam memberi ungkapan kasih sayang kepada orang lain tanpa berharap adanya balas budi.

Kalau saja fenoma cinta sejati ditelusuri dan dianalisis secara mendalam, maka akan terlihat bibit-bibit tendensi yang bersemayam dalam tubuh cinta sejati. Bagaimana tidak, pada dasarnya dalam jiwa setiap manusia ada sebuah rasa pengakuan dan penghargaan dari orang lain atas apa yang telah diperbuat. Baik itu pengakuan dan penghargaan yang bersifat material maupun yang bersifat psikologis. Contohnya saja perilaku pacaran pada pasangan muda-mudi. Dalam menguraikan rasa cintanya, pihak laki-laki meluapkan rasa kasih sayang kepada pihak perempuan dengan harapan pihak perempuan memberikan respek dan tanggapan balik. Adanya harapan dari pihak laki-laki inilah yang melunturka makna cinta sejati dan akan melahirkan cinta tendensi. Harapan dari pihak laki-laki untuk mendapatkan balasan merupakan sebuah rasa ingin diakui dan dihargai eksistensinya sebagai laki-laki. Pun dengan kasus seseorang yang merasa bahagia jika dia memberikan ungkapan kasih sayang kepada lawan jenisnya, walaupun ungkapannya tidak berbalas. Cinta seperti ini, juga masih memendam unsur-unsur tendensi. Unsur tendensi di sini dapat terlihat darikata “bahagia”. Bahagia merupakan sebuah ungkapan emosi yang menyatakan kesenangan. Ini berarti bahwa pada kasus ini, ada tendensi untuk meraih kebahagiaan dan kesenangan walaupun cintanya tidak berbalas. Karena setiap kebahagiaan tidak hanya terengkuh karena keberhasilan dari sebuah keinginan.

Saat ini, permasalahan bukan terletak pada bagaimana menginterpretasikan sebuah kata yang hanya terdiri dari lima huruf (cinta). Melainkan memahami dan memaknai kehidupan ini dengan cinta. Kata kawan saya, cinta itu adalah kebijaksanaan. Jika kita berlaku bijaksana kepada siapa saja dalam menghadapi hidup, berarti kita telah membuka diri kita terhadap cinta. Cinta adalah dorongan ketika berhenti, sepatah kata ketika diam, petunjuk jalan ketika tersesat, senyuman sabar ketika berduka, dan lagu gembira ketika merasa bahagia.
|
This entry was posted on 21.09 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

4 komentar:

On 28 Mei 2008 pukul 00.11 , sweet giRL mengatakan...

ga nyangka seorang Fajar Wahyu Widodo bs ngomong tentang LOVE. Menurut Q cinta itu indah, menyenangkan, dan berjuta rasa tapi juga menyakitkan saat Qt ga mendapatkan apa yang Qt inginkan. Kalo putus ya cari yang laen jgn nangis trz!!!!!! Masih banyak yang lebih baik. Da satu kalimat yang Q suka td, "Cinta adalah dorongan ketika berhenti, sepatah kata ketika diam, petunjuk jalan ketika tersesat, senyuman sabar ketika berduka, dan lagu gembira ketika merasa bahagia.
"

 
On 29 Mei 2008 pukul 23.05 , 5@tUrNu5 mengatakan...

Berteori ato membaca teori tentang cnta bagai tubuh yg tersupali multivitamin. Seger buger. Bermata 4D, cz mata hati ikut2an berpartisipasi. Teori cnt beredar sesuai sepak terjang indv. Smua berhak berteori tu' diri msng2. Yg mnakutkn kdng teori cnt yg terlanjr ngendok dlm otak, t" sesuai dg penglmn cnt yg trjd.
Tak tertampikkan cnt Abadi nan sejati hanyalah DIA semata, bahkn berdusta demi agama terlaksana demi meraih cnt pilihan-anugrah Tuhan. Lnjtkn tlsn tntng cnt, hayo, km kudu tanggng jwb. Cnt ta ckp dg teori!! If you have spare time, tls tnng mngekang cnt demi meraih Illah, Q ykn bnyk sekali refrres yg memenuhi embermu. Tuangkan sedikit ember itu, walau hanya setetes.
Q TUNGG CNA-CNTA SLAJUTX!!

 
On 27 Juni 2008 pukul 20.55 , Unknown mengatakan...

Ass.wr.wb.
wah, bener banget tuh kata sweet girl, mas fajar komen ttg cinta????? Hmmmm...tapi, kayakx komentarx itu kbanyakan dari buku n cerita pengalaman temen deh... hehe...he.. jangan marah??!!! bcanda. tapi ttep deh salut ma mas fajar yang bisa mengambil ilmu dari mana aja. tapi emg bner, cinta itu berjuta rasanya. namun, 1 hal yang harus diperhatikan, jangan menyalahkan orang lain jika cinta itu menyakitkan. itu yang sering terjadi, jika seseorang patah hati karena ditolak atau ditinggalkan. yakinlah juga, cinta itu salah satu anugerah terindah dariNYA. Oia, bwt mas wandik...jangan biarkan gresik dicela??!! secara aq gresik jg. smua it kembali pd individux masing2. OCE!!!!
Wslam.wr.wb.

 
On 30 Juli 2008 pukul 19.07 , infogue mengatakan...

Artikel di blog Anda sangat menarik dan berguna sekali. Anda bisa lebih mempopulerkannya lagi di infoGue.com dan promosikan Artikel Anda menjadi topik yang terbaik bagi semua pembaca di seluruh Indonesia. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://18-thn.infogue.com/tak_hanya_lima_huruf